Bagi
pemula di bidang fotografi, memilih lensa bisa jadi hal yang
membingungkan. Banyak sekali istilah yang tertulis sebagai huruf dan
angka! Lensa = alat digunakan untuk memenuhi keinginan fotografer. Jadi,
sebenarnya semua kembali ke kebutuhan dan gaya memotret Anda.
Panduan di bawah ini dituliskan dengan menggunakan kamera DSLR APS-C sebagai panduannya, tapi konsepnya harusnya bisa diterjemahkan ke kamera tipe lain.
Lensa Allround
Yang dimaksud sebagai lensa allround adalah lensa yang cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan fotografi sehari-hari.
Lensa Kit
Jika akan membeli kamera, sangat direkomendasikan untuk membeli paket/kit bersama lensanya. Harga lensanya lebih murah dibandingkan jika membeli terpisah.
Secara kualitas, disarankan lensa kit 18-55. Lensa ini biasanya mempunyai kualitas yang lebih tinggi dibandingkan lensa kit yang mempunyai rentang lebih jauh, misalnya 18-105, 18-135. (Periksa lagi hasil review masing-masing lensa, agar lebih yakin)
Panduan di bawah ini dituliskan dengan menggunakan kamera DSLR APS-C sebagai panduannya, tapi konsepnya harusnya bisa diterjemahkan ke kamera tipe lain.
Lensa Allround
Yang dimaksud sebagai lensa allround adalah lensa yang cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan fotografi sehari-hari.
Lensa Kit
Jika akan membeli kamera, sangat direkomendasikan untuk membeli paket/kit bersama lensanya. Harga lensanya lebih murah dibandingkan jika membeli terpisah.
Secara kualitas, disarankan lensa kit 18-55. Lensa ini biasanya mempunyai kualitas yang lebih tinggi dibandingkan lensa kit yang mempunyai rentang lebih jauh, misalnya 18-105, 18-135. (Periksa lagi hasil review masing-masing lensa, agar lebih yakin)
Karena mempunyai rentang lebih tinggi, maka lensa tersebut lebih sulit untuk dibuat, sehingga kualitasnya cenderung lebih jelek. Hal ini biasanya tercermin dalam: ketajaman yang kurang (terutama di focal length yang besar), chromatic aberration yang lebih terlihat (bias warna di sepanjang pinggir obyek foto), dan distorsi cembung yang lebih terlihat di focal length kecil.
Lensa dengan rentang lebih jauh juga harganya relatif lebih mahal, sehingga lebih direkomendasikan membeli 18-55 dipadukan dengan lensa zoom tele khusus (akan dibahas di bawah). Tapi hal ini berarti perlu mengganti-ganti lensa. Jika benar-benar membutuhkan rentang focal length yang besar tanpa mengganti lensa, baru layak mempertimbangkan lensa kit dengan rentang yang besar.
Tamron 17-50/2.8
Tamron 17-50/2.8 adalah lensa yang paling banyak digunakan orang untuk meng-upgrade lensa kit mereka. Dengan rentang FL yang relatif sama (dibanding 18-55), ketajaman yang lebih baik, lensa ini ideal untuk menggantikan lensa kit. Selain itu menggunakan lensa ini juga memungkinkan shutter speed yang lebih cepat dan DOF yang lebih sempit (= lebih bokeh).
Yang banyak dikeluhkan orang dari Tamron ini adalah autofokus yang pelan dan berisik, tone warna yang agak menguning, dan Quality Control dari Tamron yang menghasilkan beberapa lensa bad copy yang misfokus. disarankan untuk mencoba langsung di toko jika ingin membeli lensa Tamron ini.
Lensa ini mempunyai dua varian : dengan VC dan non-VC. Disarankan membeli yang non-VC karena mekanisme VCnya dikabarkan agak pelan sehingga malah dapat mengurangi ketajaman.
Jika lebih mementingkan tele dibanding wide, dan mempunyai budget lebih, Tamron 28-75/2.8 mungkin bisa lebih memuaskan. Dengan mengorbankan FL 18-28, akan mendapatkan rentang FL hingga 75mm. :)
Lensa Sapujagad
Yang disebut lensa sapujagad adalah lensa yang mempunyai rentang FL yang sangat tinggi, sehingga dapat digunakan untuk 99% kebutuhan foto. Seperti yang sudah disebutkan di atas, rentang FL yang tinggi mengakibatkan pembuatan lensa ini lebih sulit, dan mungkin ada pengorbanan di bidang kualitas.
Lensa sapujagad yang bisa di rekomendasikan hanyalah Tamron 18-270 dan Sigma 18-250. Hanya saja. Silakan periksa dan bandingkan sendiri.
Lensa Bokeh
Yang disebut lensa bokeh adalah lensa dengan aperture max yang cukup besar (angkanya kecil) untuk menimbulkan efek bokeh yang memuaskan. Aperture yang besar ini juga memungkinkan shutter speed yang lebih cepat, sehingga ideal digunakan di kondisi yang gelap.
Disarankan lensa 50/1.8. Lensa ini mempunyai harga yang relatif murah di masing-masing merk (kecuali Nikon dan kamera-kamera mirrorless) dan kualitas yang bagus.
Lensa 50/1.8 mempunyai FL yang tergolong short tele jika digunakan di DSLR entry level. Ada beberapa alternatif lain jika menginginkan FL yang lebih spesifik:
- Nikon dan Sony mempunyai lensa 35/1.8 yang lebih wide sehingga lebih mudah digunakan sehari-hari.
- Nikon dan Canon mempunyai lensa 85/1.8 yang lebih ideal untuk digunakan memotret orang/portrait. Sony “hanya” mempunyai 85/2.8.
Lensa Tamron 28-75/2.8 juga bisa digunakan sebagai alternatif jika cukup puas dengan 75/2.8 :)
Lensa Tele
Untuk lensa tele, yang terbaik masih buatan merk masing-masing:
- Canon 55-250
- Sony 55-200 (atau Minolta 70-210 atau 100-200 atau 75-300)
- Nikon 55-200 atau 55-300
Yang perlu diperhatikan dari lensa tele adalah keberadaan fitur Image Stabilization (jika di Canon) atau Vibration Reduction (di Nikon), untuk mengurangi kecenderungan foto yang blurry karena kameranya goyang. Sony (selain NEX) dan Pentax tidak membutuhkan fitur ini di lensa, karena sudah menggunakan image stabilization di kamera. Maka (misalnya) Tamron 70-300 (yang tidak mempunyai fitur VC/IS/VR) akan lebih recommended jika menggunakan Pentax atau Sony, daripada jika menggunakan Canon atau Nikon.
Lensa Makro
Harga lensa makro biasanya mahal (kecuali Sony 30/2.8 Macro), sehingga tidak disarankan pembelian lensa makro di awal. Lebih baik gunakan alat-alat tambahan saja dulu, seperti Macro Extention Tube atau filter makro atau reversal ring
Referensi :
0 comments :
Post a Comment