Dalam artikel ini kita akan coba membahas tips foto panning sebagai lanjutan dari tips panning dasar
yang pernah dibahas sebelumnya. Foto panning adalah foto yang
memperlihatkan kesan bergerak pada sebuah subyek, dengan membuat
background menjadi blur sementara subyek utama tetap tajam. Foto panning
bisanya dibuat dengan menggerakkan kamera searah dengan gerakan subyek.
Dalam kenyataannya, dengan latihan yang cukup dan sedikit tips
dibawah ini anda pasti akan bisa membuat foto panning yang bagus (lihat 20 Foto Panning Fantastis). Silahkan:
Untuk mmebuat foto panning, gunakan mode shutter priority – T atau Sv sehingga kita bisa mengeset shutter speed di angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita gunakan. Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada kecepatan gerakan subyek yang akan difoto dan kecepatan relatif subyek terhadap kamera, dan bisanya hal inilah yang harus banyak dilatih.
Shutter speed untuk membuat panning orang yang naik sepeda tentu
berbeda dengan shutter speed untuk foto panning balapan motor tentunya.
Sama-sama balapan motor namun kalau motornya melaju lurus tepat didepan
kita atau sedang berbelok ditikungan juga berbeda.
Aturannya adalah, saat subyek yang dipanning tampak kurang tajam
naikkan shutter speednya. Saat bacjground kurang blur, turunkan shutter
speednya.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun
semuanya tetap harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
- Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
- Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
- Mobil: sekitar 1/50 detik
- Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik
2. Cara Fokus untuk Panning
Saat foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus.
Namun biasanya manual fokus akah lebih konsisten meski tentu saja lebih
membutuhkan latihan dan kesabaran. Anda bisa menggabungkan kedua mode
fokus: gunakan autofokus untuk mengeset titik fokus pada titik dimana
subyek akan berada (antisipasilah dimana posisi subyek akan berada),
lalu setelah terkunci, switch ke manual fokus (MF).
Set frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan
didepan dan belakang subyek sehingga kita cukup leluasa melakukan
panning dan subyek secara utuh tertangkap dalam frame.
3. Menggerakkan Lensa dan Kamera
Kita harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa
bisa mengikuti arah gerakan subyek tanpa ada benda (atau orang) yang
menghalangi didepan kita. Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan
lensa harus tenang dan stabil dan arahnya hanya pada sumbu horisontal:
dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa diikuti naik/turun, kuncinya
sekali lagi latihan. Semakin lembut dan tenang cara kita mengikuti
pergerakan dan irama subyek utama, makin tajam mereka terlihat di foto.
Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk panning.
Referensi :
0 comments :
Post a Comment