Sampai
sekitar lima tahun yang lalu, kamera digital dikelompokkan dalam empat
kategori, yaitu format medium, DSLR, prosumer, dan kamera saku. Lalu,
sekitar tiga tahun lalu muncullah kamera mirrorless yang membuat kabur
pengelompokan tadi.
Saat ini, penggolongan kamera bukanlah
seperti itu lagi karena telah terjadi perubahan besar-besaran pada
pemilihan sensor, serta munculnya aneka barang baru yang bisa dipakai untuk memotret. Agar jelas, perhatikan diagram yang menyertai tulisan ini.
Saat ini, kamera digital dikelompokkan dalam tiga kelompok besar
berdasar tipe sensor yang dipakainya. Diagram kita terbagi dalam tiga
area oleh dua buah garis merah. Area paling atas adalah sensor besar
untuk kamera-kamera kelas produksi seperti PhaseOne. Lalu di kelompok
tengah adalah kamera DSLR, kamera prosumer, dan kamera saku. Tak lama
lagi, kamera saku pun sudah ada yang bersensor fullframe yaitu Sony
RX-1. Adapun kamera-kamera saku dan prosumer bersensor APSC juga sudah
mulai bermunculan.
Di kelompok terbawah alias di kelas sensor
kecil, itulah yang paling populer saat ini yaitu telepon cerdas dan
tablet. Saat ini bisa dikatakan bahwa hampir semua telepon memiliki
kemampuan untuk memotret.
Pertanyaannya adalah, apa beda memotret dengan telepon cerdas dan dengan tablet?
Pertanyaannya adalah, apa beda memotret dengan telepon cerdas dan dengan tablet?
Telepon cerdas dan tablet
sama-sama memiliki sensor kecil. Namun, biasanya telepon cerdas memiliki
kamera yang kemampuan memotretnya lebih baik daripada tablet. Hal ini
disebabkan dua hal
- Orang berharap banyak pada telepon cerdas yang dimilikinya agar bisa melakukan semua hal yang dibutuhkan. Dengan demikian, telepon cerdas memang sudah dianggap sebagai kamera cepat. Maka, produsen kamera cerdas umumnya ”menyuntikkan” firmware yang baik agar hasil pemotretannya bisa bagus walau memakai sensor kecil.
- Tablet kini makin populer menggeser komputer laptop, bahkan kini muncul pula tablet-tablet dengan harga ekonomis. Memotret dengan tablet harus diiringi kesadaran bahwa kemampuan kameranya memang di bawah telepon cerdas secara umum. Untuk itu, harus disadari beberapa hal agar pemotretan dengan tablet bisa menghasilkan foto maksimal. Sebagai catatan, semua foto di halaman ini bukan memakai tablet premium seperti iPad, melainkan hanya memakai tablet kelas ekonomis Vandroid.
Kamera tablet akan optimum
kalau memotret dalam kondisi yang kontrasnya baik. Kondisi lemah cahaya
pun tetap bisa dipotret oleh tablet asal kontrasnya memadai. Tiap kali
akan berfoto dengan tablet, pilihlah area yang punya kontras baik.
Perhatikan berbagai contoh foto di halaman ini untuk memahami kontras
dan kekuatan penyinaran.
Referensi :
0 comments :
Post a Comment